Fraksi PKS Minta Pemerintah Serius dalam Kelola Sumber Daya Mineral
Jakarta, MI - Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto, menyoroti seriusnya masalah pengelolaan sumber daya mineral oleh pemerintah yang dinilai tidak maksimal.
Menurutnya pemerintah mesti membenahi sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) yang masih menyisakan banyak pekerjaan rumah, terutama terkait tambang ilegal yang terus merugikan negara.
"Kami dari Fraksi PKS mendorong agar Pak Menteri dan pemerintah lebih serius dalam mengelola energi dan sumber daya mineral, khususnya mineral," kata Mulyanto, dikutip pada, Rabu (28/8/2024).
Kata Mulyanto, pemerintah sangat jelas terlihat masa bodi dalam mengelola sumber daya mineral. "Hingga saat ini, pemerintah terlihat abai dalam mengelola sumber daya mineral ini," ucapnya.
Lebih lanjut, Mulyanto memaparkan berbagai kasus tambang ilegal yang jelas-jelas sangat merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah.
"Kasus tambang ilegal ini nyata dan merugikan negara. Mulai dari tambang nikel di Blok Mandiodo hingga tambang timah ilegal di Bangka Belitung, dengan total kerugian negara mencapai Rp.217 triliun," jelasnya.
"Tambang emas ilegal di Kalimantan dan Palu ini jelas-jelas melibatkan 80 orang pekerja asing dan menggunakan alat berat. Kalau tidak ada backing, mana mungkin hal itu bisa terjadi?" tambah Mulyanto kesal.
Selanjutnya, Mulyanto juga menyayangkan sikap Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) yang terlihat tak peduli dengan kondisi tersebut.
"Di tengah persoalan tambang ilegal yang semakin mengkhawatirkan, Dirjen Minerba malah kosong lebih dari satu tahun. Ini menunjukkan betapa tidak seriusnya pemerintah dalam menanggulangi masalah ini," sesal Mulyanto.
Topik:
Fraksi PKS DPR Komisi VII ESDMBerita Sebelumnya
Rabu Pagi, Harga Amas Antam Turun Rp1,410 Juta Per Gram
Berita Selanjutnya
Harga Cabai Keriting Naik Rp8.450 jadi Rp50.000 Per Kilogram
Berita Terkait
DPR Tetap Usut Izin Bandara IMIP Internasional Meski Sudah Dicabut Menhub Dudy
3 jam yang lalu
Alex Indra soal Dana Rehabilitasi Hutan Rp62.500 per Ha: Apa yang Mau Diperbaiki?
5 Desember 2025 16:34 WIB
Gunhar Dukung Cabut Persetujuan Perusahaan Perusak Lingkungan di Sumatera
5 Desember 2025 10:32 WIB