Soal Prajurit TNI vs Warga di Deli Serdang, DPR: Jangan Digoreng dan Digosok
Jakarta, MI - Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI, Dave Laksono meminta semua pihak menanti penyelidikan yang tengah berlangsung soal kasus tindakan puluhan anggota TNI Batalyon Artileri Medan-2/Kilap Sumagan yang menyerang perkampungan warga di
Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) itu juga meminta agar isu ini tak dikaitkan dengan hal-hal lain. Terutama, karena saat ini masih dalam masa Pilkada.
"Jangan sampai kejadian ini menjadi isu yang terus digoreng, terus digosok untuk menciptakan tujuan-tujuan lain karena mengingat pilkada akan dilakukan dalam waktu yang sebentar lagi," kata Dave di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Selasa (12/11/2024).
Pendalaman kasus ini, kata dia, akan dilakukan saat pihaknya akan rapat bersama dengan Menteri Pertahanan, hingga Panglima TNI. "Yang pasti itu dalam waktu dekat kita akan mengundang Kemhan, Mabes TNI dan seluruh matra apakah itu melibatkan semua Kodam ataupun juga pangkalan utama, kita lihat sejauh mana," jelasnya.
Di sisi lain, Komisi I DPR RI dalam waktu dekat ini akan mengadakan audiensi dengan para Petinggi TNI dan Pejabat Kementerian Pertahanan. Isu yang dibahas beragam, termasuk mulai dari Deli Serdang hingga peremajaan Alutsista.
"Ada sejumlah agenda strategis nasional yang perlu dibahas secara detail baik dari sisi peremajaan alutsista, pendidikan TNI, kesiapan-kesiapan TNI menghadapi pilkada," tandas Dave.
Sebelumnya, sebanyak 33 prajurit TNI diduga terlibat penyerangan warga sipil di Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (8/11/2024) malam.
Satu warga meninggal dunia dan belasan lainnya luka-luka akibat peristiwa itu. Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Dody Yudha mengatakan puluhan prajurit yang terlibat diperiksa di Pomdam I Bukit Barisan.
"Setelah dilakukan pemeriksaan, yang diduga terkonfirmasi (terlibat) ada 33 orang. Oknum pelaku yang sudah terkonfirmasi diduga terlibat sudah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Pomdam I Bukit Barisan," kata Dody, Minggu (10/11/2024).
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menjelaskan peristiwa berawal saat dua anggota TNI menegur pemuda yang kebut-kebutan menggunakan sepeda motor. Menurutnya, pemuda yang ditegur itu tidak terima hingga terjadi adu mulut dan perkelahian massal.
"Diawali oleh ya anak-anak muda kebut-kebutan pakai motor ditegur sama anggota, karena kan mengganggu masyarakat, meresahkan masyarakat, mengganggu ketertiban di jalan," kata Agus usai menyambut 24 prajurit Satgas TNI dari Filipina di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (11/11/2024).
"Anggota Kodam I (Bukit Barisan) menegur, tidak terima. Terjadi adu mulut, perkelahian, kemudian maka terjadilah perkelahian massal," tandasnya.
Topik:
DPR TNI Deli SerdangBerita Sebelumnya
Pakar: Kepastian Iklim Kerja yang Kondusif Dapat Jamin ASN Netral
Berita Selanjutnya
Bansos Ditunda hingga Pilkada 2024, SE Terbit Besok
Berita Terkait
Alex Indra soal Dana Rehabilitasi Hutan Rp62.500 per Ha: Apa yang Mau Diperbaiki?
5 Desember 2025 16:34 WIB
Gunhar Dukung Cabut Persetujuan Perusahaan Perusak Lingkungan di Sumatera
5 Desember 2025 10:32 WIB
DPR Desak OJK Perkuat Keamanan Siber Pasar Modal usai Dana Nasabah Mirae Sekuritas Hilang
4 Desember 2025 18:25 WIB
DPR Mau Ubah BI Seperti di Orde Baru, Masih Ingat Korupsi BI Era Soeharto?
3 Desember 2025 18:19 WIB