Ini Profil Wali Kota Yogyakarta yang Terjaring OTT KPK

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 3 Juni 2022 01:00 WIB
Jakarta, MI - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wali Kota Yogyakarta periode 2017-2022 Haryadi Suyuti. Hingga saat ini, belum jelas kasus apa yang menimpa wali kota dua periode dari Desember 2011 hingga Mei 2022 tersebut. Dilansir dari situs walikota.jogjakota.go.id, berikut Profil Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti: Haryadi Suyuti lahir di Yogyakarta pada 9 Februari 1964. Haryadi merupakan putera pertama dari pasangan Zarkowi Soejoeti dan Yayah Maskiyah. Zarkowi Soejoeti pernah menjabat sebagai: •Rektor IAIN Walisongo Semarang •Sekretaris Jenderal Departemen Agama RI •Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi 1997-1999 •Duta Besar RI untuk Republik Arab Suriah •Ketua Muhammadiyah Daerah Serang pada 1965-1969 •Ketua Dewan Pengawas Baitul Mal PP Muhammadiyah pada 1996-1997 Sedangkan ibunya Yayah Maskiyah pernah menjadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah. Haryadi Suyuti menikah dengan Tri Kirana Muslidatun dan dikaruniai dua orang anak, Karina Arifiani dan Kartika Zahra Salsabila. Haryadi menamatkan pendidikan formalnya di SDN II IKIP Yogyakarta lulus 1976, SMPN 5 Semarang lulus 1980, SMAN 1 Yogyakarta lulus 1983, dan Fisipol UGM Yogyakarta lulus 1989. Selama menjadi mahasiswa, Haryadi aktif berorganisasi antara lain menjadi Ketua Keluarga Mahasiswa Administrasi Negara Fisipol UGM pada 1985-1987. Haryadi juga pernah menjadi: •Anggota Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY periode 2006-2010. •Kepala Bidang III Kepanitiaan Muktamar I Abad Muhammadiyah pada 2010. •Ketua PERBAI DIY 2007-2011 dan 2011-2016. •Ketua Badan Narkotika Kota Jogja 2007-2011. •Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota (TKPK) Yogyakarta 2007-2011. •Anggota Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah 2010-2014. •Wakil Ketua Pembina Ikatan Persaudaraan Haji Yogyakarta 2010-2015. •Ketua Umum PERBASI DIY 2011-2015. •Ketua Umum PSIM Yogyakarta 2010-2013. Tak hanya itu, Haryadi juga tercatat pernah bekerja di beberapa perusahaan yaitu: Pada 1990-1991 menjadi Management Trainee PT Bank Sampoerna International (Sampoerna Group) Jakarta. PT Finance Corpindo Nusa (Sampoerna Group) Jakarta 1991-2006 •Direktur Coorporate Finance & Goverment Relation PT Finance Corpindo Nusa (Anggota BEJ & BES) (Sampoerna Group) Jakarta 2000-2003. •Anggota Komite Audit PT Indofarma (Persero) Tbk 2003, dan Corporate Secretary BOD non Derectorat PT Indofarma (Persero) Tbk-Jakarta 2003-2006. Sementara untuk karier politik, Haryadi menjabat sebagai Wakil Wali Kota Jogja periode 2006-2011, Wali Kota Jogja periode 2012-2016 dan Wali Kota Jogja periode 2017-2022. [Ode]

Topik:

OTT KPK Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti

Berita Sebelumnya

Tahun Depan, Tenaga Honorer Bakal Dihapus

Berita Selanjutnya

Bos Meraseti Logistic Indonesia Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Impor Baja

Berita Terkait

Hukum
Bupati Ponorogo non aktif Sugiri Sancoko dan kawan-kawan mengenakan rompi tahanan KPK (Foto: Dok MI/Ist)

Bupati Ponorogo "Sudah Jatuh Tertimpa Tangga": Terjaring OTT, Digugat Anak Buah Pula!

20 November 2025 09:15 WIB

Hukum
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) (Foto: Dok/MI)

KPK Sita Sejumlah Dokumen Hingga Barang Mewah terkait Kasus di Ponorogo

15 November 2025 17:08 WIB

Hukum
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo (Foro: Dok/MI)

KPK Sita Jam Mewah dan 26 Kendaraan dari Kediaman Direktur RSUD Ponorogo

15 November 2025 12:01 WIB

Hukum
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetapkan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan sejumlah pejabat Pemkab Ponorogo sebagai tersangka, pada Minggu (9/11/2025) dini hari.

Bupati dan Sekda Ponorogo Terima Suap Rp 1,25 Miliar dari Direktur RSUD Ponorogo: Untuk Amankan Jabatan

9 November 2025 13:16 WIB

Hukum
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) (Foto:Dok/MI)

KPK Cokok 2 Kepala Daerah Dalam OTT Pekan Ini

8 November 2025 18:25 WIB

Hukum
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) (Foto:Dok/MI)

Dari 13 Orang yang Terjaring OTT di Ponorogo, KPK Hanya bawa 7 Orang ke Jakarta

8 November 2025 15:58 WIB