Keluarga Dini Tolak Damai dengan Ronald Tannur

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 11 Oktober 2023 16:39 WIB
Jakarta, MI - Keluarga Dini Sera Afrianti (28), korban penganiayaan yang berujung kematian oleh kekasihnya Gregorius Ronald Tannur (31) yang merupakan anak anggota DPR Edward Tannur, menolak untuk berdamai. Keluarga Dini menceritakan, mendapat tawaran uang agar berdamai dengan mencabut laporan ke Polrestabes Surabaya. "Pada Selasa kemarin (10 Oktober 2023), ada yang datang ke rumah mengaku bernama Faizi dari Partai PKS dan satu komisi dengan ayahnya Ronald ini, dan disuruh datengin ke rumah untuk kasih santunan," kata adik kandung dini, Elsa Rahayu Agustin kepada wartawan, Selasa (11/10). "Dan pesannya jangan ada yang tahu kalau keluarga Ronald datang ke rumah," tambahnya. Namun, Elsa tidak menjelaskan berapa orang yang datang untuk memberi santunan tersebut. Sementara itu, menurut kuasa hukum korban, Dimas Yemahura Alfarauq mengatakan, keluarga Dini dengan tegas menyatakan menolak apa yang diberikan dari keluarga Ronald Tannur untuk berdamai. "Ada dugaan intervensi dan upaya-upaya perdamaian untuk meringankan hukuman Ronald. Untuk itu, dengan tegas kami menolak pemberian apakah itu santunan atau tali asih yang bisa mempengaruhi jalannya proses hukum," ujar Dimas. "Jika ingin memberikan santunan atau tali asih silahkan, asal tidak ada embel-embel perdamaian, pencabutan perkara dan sebagainya," tandasnya. Hal ini, lanjut Dimas, sangat mencederai proses hukum yang sedang berjalan. Untuk itu, tim kuasa hukum korban akan melakukan langkah lebih lanjut terhadap oknum-oknum tersebut. “Apabila memang terbukti pejabat tersebut melakukan tindakan itu, maka kami akan juga melakukan proses hukum lebih lanjut,” jelasnya. Proses hukum yang berjalan harus dilaksanakan dengan seberat-beratnya dan menghukum pelaku, sesuai dengan hukum yang berlalu, yaitu dengan Pasal 338 Tentang KUHP Pembunuhan. “Keluarga juga berkomitmen bahwa tidak akan pernah mau menandatangani surat perdamaian, apabila diberikan embel-embel santunan sebagai alat untuk melakukan perdamaian atau pencabutan perkara,” tandasnya.   #Keluarga Dini Tolak Damai dengan Ronald Tannur

Topik:

Surabaya Penganiayaan Edward Tannur gregorius ronald tannur

Berita Sebelumnya

Hakim Sebut Bantahan Menpora Dito Terima Rp 27 M Korupsi BTS Masih Tanda Tanya Besar

Berita Selanjutnya

Motif Ronald Tannur Bunuh Dini Gegara Sakit Hati

Berita Terkait

Nusantara
Pi usai melaporkan kasus penganiayaan (Foto: Istimewa)

Seorang Oknum Wartawan Dilaporkan Keluarga Tersangka di Medan

8 Desember 2025 06:15 WIB

Ekonomi
Peresmian BTN Digital Store KCP Digital Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Lidah Wetan (Foto: Dok BTN)

Buka Digital Store, BTN Gandeng Unesa Perluas Layanan Digital bagi Mahasiswa dan Dosen

23 November 2025 18:52 WIB

Hukum
Bripda Torino Tobo Dara (21), anggota polisi yang terbukti melakukan penganiayaan terhadap dua siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Kupang telah dipecat sebagaimana hasil Sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) pada Selasa (18/11/2025).

Bripda Torino Tobo Dara yang Hantam Siswa SPN Polda NTT Dipecat!

20 November 2025 11:51 WIB

Ekonomi
BTN Housingpreneur 2025 (Foto: Dok BTN)

BTN Housingpreneur Ajak Arsitek, Pengusaha, dan Mahasiswa Surabaya Tawarkan Ide Bisnis Hunian Masa Depan

15 November 2025 08:49 WIB

Nasional
Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan hak warga Surabaya. (Dok. MI)

Komisi II DPR Panggil BPN hingga Pemda, Sengketa Lahan Surabaya Diusut Tuntas

10 November 2025 19:39 WIB

Nasional
Hasto Kristiyanto berziarah ke makam Bung Tomo di TPU Ngagel, Wonokromo, Surabaya. (Foto. Ist)

Ziarah Hari Pahlawan, Hasto Ajak Kader PDIP Teladani Keberanian Surabaya 1945

10 November 2025 08:28 WIB