APPI Beraudiensi dengan Presiden Jokowi Bahas Carut Marut UU Sisdiknas

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 1 Juni 2022 10:15 WIB
Jakarta, MI - Para penyelenggara pendidikan berbasis masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Penyelenggara Pendidikan Indonesia (APPI) beraudiensi dengan Presiden Joko Widodo membahas carut-marut proses perubahan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) di Istana Merdeka, Senin (30/5/2022). "Kami membicarakan persoalan-persoalan penting dan mendesak terkait masa depan pendidikan nasional, terutama terkait RUU Sisdiknas," ujar Doni Koesoema A selaku Dewan Pengarah APPI. Yang sangat mengejutkan kata Doni dalam pertemuan ini Presiden menyatakan bahwa beliau tidak tahu ada proses perubahan UU Sisdiknas. "Untuk itu Presiden akan memanggil Mendikbud Ristek meminta penjelasan terkait hal ini," jelas Doni. Aliansi Pendidikan mendukung visi dan misi Presiden untuk membentuk sumber daya manusia Indonesia unggul demi transformasi bangsa. "Perubahan UU Sisdiknas yang jauh dari spirit gotong royong bila dilanjutkan akan merugikan dan malah merusak legasi Presiden, dan ke depan akan menyulitkan para guru," ujar Unifah Rosyidi selaku Ketua Umum Pengurus Besar PGRI. Sementara Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah menegaskan Presiden juga setuju bahwa seharusnya ada peta jalan atau road map terlebih dahulu mau dibawa ke mana pendidikan kita sebelum pembahasan RUU Sisdiknas. "Pendidikan untuk semua harus terus dikembangkan, sehingga pendidikan yang diskriminatif tidak memperoleh tempat. Pendidikan lewat lembaga pendidikan sekolah dan madrasah dalam satu tarikan harus terus ditingkatkan dan dikembangkan," kata Z. Arifin Junaidi selaku Ketua Umum HISMINU (Himpunan Sekolah dan Madrasah Islam Nusantara). APPI sendiri merupakan gabungan penyelenggara pendidikan berbasis masyarakat yang melayani anak-anak Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Aliansi ini merupakan perwakilan kelompok keagamaan dan masyarakat, termasuk Perguruan Tamansiswa. Hadir dalam pertemuan ini Alpha Amirrachman (Sekjen Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah), Z. Arifin Junaidi (Ketua Umum HISMINU), David J. Tjandra (Badan Pengawas Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia (BP-MPK), Romo Darmin Mbula OFM (Ketua Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK)), Unifah Rosyidi (Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI), Doni Koesoema A. Pemerhati pendidikan sekaligus Ketua Dewan Pengarah APPI.

Topik:

-

Berita Sebelumnya

Kerajinan Tangan Rakyat Sulawesi Tenggara Terkenal, Direktur MURI Beri Pujian

Berita Selanjutnya

Rusia: Pembicaraan dengan Zelenskiy Bisa Terjadi, tetapi Negosiasi Telah Terhenti

Berita Terkait

Metropolitan
Buntut tewasnya seorang debt collector di Kalibata, Jakarta Selatan, sekelompok orang tak dikenal melakukan aksi brutal, membakar lapak pedagang kaki lima (PKL) di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, malam ini, Kamis, 11 Desember (Foto: Dok MI)

Belasan Kios Makanan di Kalibata Dibakar Massa, Diduga Balas Dendam Rekan Debt Collector Tewas Dikeroyok

8 menit yang lalu

Hukum
Astra Group (Foto: Dok MI)

2 Anak Usahanya Terseret Korupsi Tol MBZ dan Minyak Mentah, Bos Astra Group Harus Diperiksa Kejagung!

57 menit yang lalu

Hukum
Zarof Ricar (Foto: Dok MI/Ist)

"Markus" Zarof Ricar Huni Lapas Salemba selama 18 Tahun

2 jam yang lalu

Nusantara
Sekda Kota Bekasi Junaedi (Foto: Istimewa)

Wali Kota Bekasi Bertolak keTiongkok Setelah Mengantongi Izin Mendagri

2 jam yang lalu

Nusantara
Petugas Satpol PP Kabupaten Blitar memeriksa tempat penyimpanan tidak lazim selama operasi pemberantasan rokok ilegal yang didanai melalui alokasi DBHCHT 2025 (Foto: Dok MI/Satpol PP Kabupaten Blitar)

Satpol PP Blitar dengan DBHCHT Gempur Peredaran Rokok Ilegal Sampai ke "Lorong-Lorong" Tersembunyi

2 jam yang lalu

Nusantara
Kepala Bidang Pelatihan Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Disnakertrans Kabupaten Blitar, Latip Usman (Foto: Dok MI/Joko Prasetyo)

Disnakertrans Blitar Luncurkan Program "Sang Kapten" 4 in 1, Cetak Tenaga Kerja Kompeten dan Siap Kerja

2 jam yang lalu