Menteri LH Pastikan Gelondongan Kayu yang Terbawa Arus Banjir di Sumut Hasil Aktivitas Penebangan

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 7 Desember 2025 13 jam yang lalu
Illustrasi (Foto: Istimewa)
Illustrasi (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Kementerian Lingkungan Hidup memastikan bahwa gelondongan kayu yang terbawa arus banjir bandang di wilayah Sumatera Utara (Sumut) merupakan hasil dari penebangan yang dilakukan oleh manusia, bukan pohon yang tumbang secara alami.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan bahwa ada sebagaian gelondongan kayu yang terbawa arus banjir tersebut telah dipotong menggunakan gergaji mesin. Hal ini menunjukan bahwa tumpukan gelondongan kayu tersebut merupakan hasil aktivitas penebangan yang dilakukan manusia.

Hal ini disampaikan Nurofiq usai meninjau langsung kawasan daerah aliran sungai (DAS) di Desa Garoga, Tapanuli Utara, pada Minggu (7/12/2025). 

“Secara teknis memang kayu ini agak berumur lama, ada sebagian yang dipotong-potong dengan mesin gergaji.” kata Hanif. 

Hanif menegaskan bahwa pemerintah akan menempuh jalur hukum untuk menindak pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penebangan liar di kawasan hutan yang menyebabkan kerusakan lingkungan.

Selain itu, ada empat perusahaan besar disekitar daerah terdampak bencana di wilayah Sumut yang telah disegel untuk sementara waktu, yakni PT Agincourt Resources, PLTA Batang Toru, PT Toba Pulp Lestari, dan PTPN III.

Hanif mengatakan pihaknya akan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait tumpukan gelondongan kayu yang terbawa arus banjir dan longsor di wilayah Sumut ini. 

“Kami akan melakukan penyelidikan lagi. Mungkin habis ini kami akan terbang sampai ke hulu untuk memastikan apa yang terjadi di hulu. Karena kayu ini tidak alami sampai di kita, mungkin ada aktivitas yang harus bertanggung jawab dari kasus ini,” ucapnya.

Topik:

Kementerian Lingkungan Hidup Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq