Akses Jalan Nasional di Aceh Mulai Pulih, Kementerian PU Terus Percepat Penanganan Darurat
Jakarta, MI - Sejumlah ruas jalan nasional di Aceh pasca banjir kini mulai pulih secara bertahap setelah dilakukan penanganan darurat untuk mengembalikan konektivitas, mobilitas masyarakat, dan distribusi logistik.
Meski demikian, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh terus mempercepat pemulihan akses jalan nasional di sejumlah wilayah Aceh yang terdampak banjir bandang.
“Sejak hari pertama kejadian, tim PU telah bergerak di lapangan untuk memastikan akses masyarakat dapat kembali terbuka secepat mungkin. Penanganan darurat kami lakukan secara terkoordinasi dengan pemerintah daerah, dengan fokus utama memulihkan konektivitas guna memperlancar distribusi bantuan dan aktivitas masyarakat,” kata Menteri PU Dody Hanggodo, Jakarta, Selasa (9/12).
Pada koridor wilayah timur dan utara Aceh, progres pemulihan menunjukkan perkembangan positif. Penanganan pada ruas Meureudu–Batas Pidie Jaya/Bireuen terus berjalan dengan penimbunan oprit. Diperkirakan, ruas jalan tersebut dapat dilalui kendaraan pada 12 Desember 2025.
Pada ruas Kota Bireuen–Batas Bireuen/Aceh Utara, pemasangan jembatan bailey terus dikebut dengan target selesai pada 14 Desember 2025.
Di wilayah tengah Aceh, pemulihan berjalan lebih kompleks akibat banyaknya jembatan yang putus. Meski demikian, perbaikan pada ruas Kota Bireuen–Batas Bener Meriah menunjukkan progres, termasuk pemasangan bailey di Jembatan Teupin Mane yang ditargetkan selesai 15 Desember 2025. Ruas menuju Aceh Tengah yang terdampak enam jembatan putus juga akan dipulihkan secara bertahap dengan target keseluruhan akhir Desember 2025.
Pemulihan bertahap juga berlangsung di wilayah selatan Aceh. Pada ruas Blangkejeren–Batas Gayo Lues/Aceh Tenggara, penanganan penimbunan di titik amblas ditargetkan selesai 28 Desember 2025. Sementara itu, ruas Batas Gayo Lues/Aceh Tenggara–Kota Kutacane sudah mengalami peningkatan signifikan dengan terpasangnya jembatan bailey dan penanganan longsor di tiga titik.
Hingga saat ini, sejumlah ruas strategis telah kembali dapat dilalui. Ruas-ruas seperti Batas Aceh Tengah/Nagan Raya–Lhok Seumot–Jeuram serta Geumpang–Pameue–Genting Gerbang–Sp. Uning telah menunjukkan perkembangan pemulihan meski masih diperlukan penanganan lanjutan, terutama pada titik jembatan putus dan longsoran besar. Material bronjong, armco, dan geotekstil telah tersedia di lokasi dan pemasangan dilakukan secara bertahap.
Ruas Banda Aceh–Meureudu sudah terhubung, sementara koridor Lhokseumawe–Langsa dan Langsa–Kuala Simpang dapat dilalui setelah pembersihan sedimen. Ruas Kota Kuala Simpang–Batas Sumatera Utara juga telah fungsional untuk seluruh jenis kendaraan.
Sementara pemulihan konektivitas untuk lintas tengah Aceh dilakukan secara bertahap karena aksesnya sangat terbatas akibat 13 jembatan yang terputus. Pemulihan dilakukan melalui pemasangan jembatan bailey dan rehabilitasi badan jalan yang rusak akibat gerusan sungai.
Kementerian PU menegaskan bahwa proses pemulihan akan terus dipercepat untuk memastikan seluruh ruas jalan nasional yang terdampak dapat fungsional sesuai target. Dengan dukungan pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan, pemulihan bertahap ini diharapkan dapat mengembalikan aktivitas masyarakat serta mempercepat pemulihan wilayah pascabencana.
Topik:
Menteri PU Dody Hanggodo Bencana AcehBerita Terkait
Menteri PU: Kerjasama Pembangunan Infrastruktur Indonesia-China Makin Strategis
10 jam yang lalu
Panja Alih Fungsi Lahan DPR: Janji Sesat Pahlawan Kesiangan di Tengah Bencana
13 jam yang lalu