Kementerian PU Fokus Buka Jalur Lintas Tengah Aceh, 13 Jembatan Putus Jadi Prioritas Pemulihan Konektivitas
Aceh, MI - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat pemulihan jalur Lintas Tengah di Aceh. Sebab sebanyak 13 jembatan di sepanjang jalur Lintas Tengah mengalami kerusakan sehingga mengganggu pergerakan logistik masyarakat, khususnya pada jalur penghubung wilayah pegunungan Takengon.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, pemulihan konektivitas menjadi prioritas pasca bencana di Sumatera.
"Kementerian PU terus berusaha agar akses ini kembali berfungsi secepat mungkin. Jalan dan jembatan merupakan urat nadi pergerakan masyarakat dan distribusi logistik," kata Menteri Dody dalam keterangannya, Aceh, Jumat (12/12).
Beberapa ruas jalan nasional di Aceh masih terputus akibat banjir bandang dan longsor, terutama pada ruas Meureudu–Bireuen, Bireuen–Bener Meriah, hingga koridor Gayo Lues–Aceh Tenggara. Namun seluruh lokasi terdampak telah ditangani dengan pengerahan alat berat, penimbunan oprit jembatan, pembersihan material longsor, hingga pemasangan jembatan Bailey secara bertahap.
Fokus penanganan terbesar berada pada Jembatan Teupin Mane yang menjadi pintu masuk menuju Lintas Tengah. Hingga Kamis (11/12/2025), proses erection bailey telah dilakukan sejak 10 Desember dan ditargetkan jembatan ini sudah dapat fungsional pada 15 Desember 2025.
Setelah jembatan darurat Teupin Mane tersambung, pemasangan Bailey pada jembatan-jembatan putus berikutnya akan dilanjutkan secara bertahap hingga seluruh akses menuju Bener Meriah dan Aceh Tengah kembali terbuka.
Wilayah pegunungan seperti Blangkejeren–Aceh Tenggara dan Geumpang–Pameue–Takengon, penanganan berskala besar terus dilakukan. Pengangkutan material jembatan Bailey, perbaikan oprit, dan pembersihan longsoran masih berlangsung intensif dengan target penyelesaian akhir Desember 2025.
Pemulihan konektivitas Aceh menjadi prioritas agar mobilitas masyarakat, distribusi bantuan, dan aktivitas ekonomi dapat kembali berjalan normal.
Selanjutnya untuk penanganan dua koridor lainnya, yakni Lintas Barat dan Lintas Timur Aceh juga menunjukkan perkembangan signifikan. Sejumlah ruas yang sebelumnya terputus kini telah kembali dapat dilalui, diantaranya Banda Aceh–Meureudu, Lhokseumawe–Langsa, Langsa–Kuala Simpang, hingga Kota Kutacane–perbatasan Sumatera Utara.
Pada ruas Simpang Uning–Uwaq–Blangkejeren, kendaraan roda dua sudah bisa melintas dan pembukaan jalur roda empat ditargetkan selesai 15 Desember 2025. Dua jembatan yang putus pada Lintas Timur Aceh sedang dikebut penanganannya dan ditargetkan selesai 14 Desember 2025.
Sementara untuk Lintas Barat, seluruh jalur sudah fungsional dan kini memasuki fase pembersihan material banjir serta perbaikan minor. Kementerian PU memastikan bahwa seluruh tim Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Aceh terus bekerja dengan dukungan peralatan berat, unit jembatan Bailey, serta koordinasi penuh dengan pemerintah daerah dan instansi terkait.
Topik:
Menteri PU Dody Hanggodo Bencana Sumatera Jalur Lintas Tengah AcehBerita Terkait
Pemuda Batak Bersatu Kirim Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera dan Aceh
9 jam yang lalu
Jelang Libur Nataru 2025/2026, Kementerian PU Pastikan Kesiapan Tol Bocimi
21 jam yang lalu
Menteri PU Terima Kunjungan KGPAA Mangkunegara X Bahas Rencana Penataan Kawasan Mangkunegaran
21 jam yang lalu