Profil Rahmad Pribadi, Dirut Pupuk Indonesia yang Diminta CBA Dipanggil Kejagung Terkait Temuan BPK

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 16 Desember 2025 5 jam yang lalu
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi (Foto: Ist)
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Center for Budget Analisis (CBA) mendesak Kejaksaan Agung segera memulai proses penyelidikan atas temuan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di PT Pupuk Indonesia (Persero) yang diduga mengandung potensi kerugian negara bernilai besar. Dalam desakan tersebut, CBA meminta agar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, turut dipanggil untuk dimintai keterangan.

CBA menilai temuan BPK tidak boleh berhenti sebatas laporan administratif tanpa tindak lanjut hukum. Lembaga pemantau anggaran itu menyoroti 21 temuan audit dengan potensi kerugian negara dan pemborosan anggaran yang ditaksir mencapai Rp12,59 triliun.

Direktur Eksekutif CBA, Uchok Sky Khadafi, menegaskan BPK harus segera menyerahkan hasil audit tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung, agar tidak menimbulkan kesan pembiaran terhadap dugaan penyimpangan di tubuh BUMN strategis.

“Temuan potensi kerugian negara Rp12,59 triliun di BUMN sebesar Pupuk Indonesia tidak boleh hanya menjadi laporan di atas kertas. Ini harus segera masuk ke ranah penegakan hukum,” ujar Uchok Sky, Selasa (16/12/2025).

Profil Rahmad Pribadi

Rahmad Pribadi, Pria kelahiran Yogyakarta, 13 April 1970 ini diketahui menempuh pendidikan tinggi di Amerika Serikat. Gelar Sarjana Bisnis Administrasinya diperoleh dari University of Texas at Austin (UT Austin). Sementara, gelar Magister Administrasi Publik ia peroleh dari salah satu kampus bergengsi di dunia, yaitu Harvard University.

Rahmad memulai karirnya di Cartex Pacific Indonesia dari tahun 1993 hingga 1997. Lalu dilanjutkan di Bakrie Group dari tahun 2000 hingga 2005 sebagai CEO Bakrie Niagatama. Rahmad juga pernah bertugas sebagai Penasehat Dewan Direksi Pertamina EP Libya LTD dari tahun 2005 hingga 2009 dan menjadi Direktur Puri Petroleum Resource Limited pada tahun 2009 hingga 2016.

Rahmad Pribadi menjadi Direktur Petrokimia Gresik dari tahun 2016 hingga 2017, yang membuatnya masuk lebih dalam ke industri petrokimia. Ia juga sempat menjabat sebagai Direktur Utama Semen Baturaja selama setahun, pada 2017 sampai 2018. Setelah itu, Rahmad kembali ke Petrokimia Gresik sebagai Direktur Utama hingga 2020 lalu menjabat sebagai Direktur Utama Pupuk Kalimantan Timur sebelum akhirnya menjadi Direktur Utama PT Pupuk Indonesia.

Sebelum memegang jabatannya sebagai Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, kepemimpinan Rahmad di anak perusahaan (PKT) telah diakui. Ia dinobatkan sebagai CEO Terbaik Anak Perusahaan BUMN selama dua tahun berturut-turut pada Anugerah BUMN 2023. 

Rahmat Pribadi berhasil memperoleh penghargaan sebagai The Best CEO Visionary Leadership pada Maret 2025. Pencapaian itu mengukuhkan pengakuan atas strategi dan visinya dalam membawa PT Pupuk Indonesia ke arah pertumbuhan yang berkelanjutan. Rahmad juga mengemban peran internasional sebagai Chairman Sustainability Committee di The International Fertilizer Association (IFA) sejak 2025.

Topik:

pt-pupuk-indonesia direktur-pt-pupuk-indonesia rahmad-pribadi audit-bpk pemborosan-anggaran