Prabowo Klaim 1.000 Tambang Timah Ilegal di Bangka Belitung Ditutup
Jakarta, MI - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa pemerintah telah menutup sekitar 1.000 tambang timah ilegal di Bangka Belitung (Babel).
Pernyataan itu ia sampaikan saat menyoroti masalah korupsi dan kebocoran kekayaan negara dalam acara Penutupan Musyawarah Nasional VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025).
Prabowo menilai, kebocoran kekayaan negara kerap terjadi akibat kelengahan elite. “Sebagai contoh di Bangka Belitung yang untuk cukup lama menjadi pusat tambang timah terkemuka di dunia, terdapat 1.000 tambang ilegal. 1.000 tambang ilegal,” katanya.
Untuk menindaklanjuti persoalan tersebut, pada 1 September lalu, pihaknya telah memerintahkan TNI, Polri, dan Bea Cukai untuk menggelar operasi besar-besaran di Bangka Belitung.
Operasi itu berhasil menutup 80 persen aktivitas penambangan dan peleburan timah ilegal yang diselundupkan setiap tahun. “Menutup yang selama ini hampir 80 persen hasil timah tiap tahun diselundupkan, 80 persen, timah kita,” ungkap Prabowo.
Ia menambahkan, praktik penyelundupan timah dilakukan dengan berbagai cara, termasuk memanfaatkan kapal feri. “Sekarang kita tutup, tidak bisa keluar, sampan pun tidak bisa keluar,” kata Prabowo.
Prabowo menyebut, lewat operasi di Bangka Belitung tersebut, pemerintah bisa menyelamatkan sekitar Rp22 triliun dalam periode September hingga Desember 2025. “Tahun depan kita perkirakan kita bisa selamatkan Rp 45 triliun dari 2 pulau ini saja,” tutupnya.
Topik:
prabowo-subianto tambang-timah-ilegalBerita Sebelumnya
Komisi IX DPR Dukung MBG, Tapi Perlu Evaluasi
Berita Selanjutnya
Prabowo Pastikan 82 Juta Penerima Makan Bergizi Gratis Terwujud Bertahap
Berita Terkait
Susi Pudjiastuti Ultimatum Prabowo: Hapus Pendapatan Negara dari Industri Kayu
2 Desember 2025 08:11 WIB
Mengenal Ira Puspadewi, Eks Dirut ASDP yang Dapat Rehabilitasi dari Presiden Prabowo
26 November 2025 11:42 WIB
Prabowo Resmikan RS Kardiologi Emirates-Indonesia, Wujud Inisiatif Jokowi
19 November 2025 12:41 WIB