Pacu Transformasi Layanan Kesehatan di Blitar Selatan, 4 Faskes Dikebut Rampung Akhir Tahun

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 6 Desember 2025 1 jam yang lalu
Puskesmas Suruhwadang menjadi salah satu faskes yang dibangun dari DBHCHT, (Foto: Dok/Istimewa)
Puskesmas Suruhwadang menjadi salah satu faskes yang dibangun dari DBHCHT, (Foto: Dok/Istimewa)

Blitar, MI – Kualitas layanan kesehatan di wilayah Blitar Selatan bakal segera terangkat. Empat fasilitas kesehatan (faskes) di kawasan tersebut kini dalam proses renovasi dan pembangunan intensif. Targetnya, semua pekerjaan fisik tuntas sebelum penutupan tahun 2025.

Keempat faskes yang dimaksut meliputi Puskesmas Pembantu (Pustu) Tumpak Kepuh, Pustu Kaulon, Pustu Midodaren, serta renovasi bangunan utama Puskesmas Suruhwadang. Pembiayaan seluruh proyek berasal dari alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025.

Menurut Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kabupaten Blitar, Muhdianto, percepatan ini dilakukan karena keempat faskes tersebut merupakan titik layanan yang cukup padat. Beberapa bangunan dinilai sudah tidak layak pakai, sehingga perbaikan dianggap mendesak.

"Seluruh proyek berjalan sesuai rencana. Progres lapangan bagus tanpa kendala berarti. Target kami, akhir Desember nanti semua sudah rampung dan bisa digunakan," tegas Muhdianto pada Jumat (05/12).

Dari empat lokasi, Pustu Tumpak Kepuh mencatatkan progres tercepat. Hingga saat ini, pengerjaan telah mencapai 90 persen. Bangunan utama telah berdiri dan kini masuk tahap penyelesaian akhir.

Sementara, tiga lokasi lain Pustu Kaulon, Pustu Midodaren hampir selesai dan Puskesmas Suruhwadang juga sudah masuk tahap perapian. Meski demikian, Muhdianto memastikan bahwa seluruh pekerjaan masih dalam jadwal yang ditetapkan.

"Pustu Midodaren sudah masuk finishing, tinggal pemasangan beberapa bagian. Untuk Puskesmas Suruhwadang, tahapannya sudah memasuki perapian. Kami optimistis Desember selesai," jelasnya.

Pihaknya juga menekankan, peningkatan ini bukan sekadar perbaikan gedung, melainkan bagian dari strategi memperkuat layanan kesehatan primer yang paling dekat dengan masyarakat. Terutama mengingat kondisi geografis Blitar Selatan yang membutuhkan akses kesehatan yang memadai.

"Dengan perbaikan sarana prasarana ini, masyarakat akan mendapat pelayanan yang lebih baik. Ruang tunggu lebih nyaman, fasilitas pemeriksaan lebih lengkap, dan alur pelayanan lebih tertata," pungkasnya.

Kehadiran faskes yang diperbarui diharapkan dapat menjawab kebutuhan kesehatan warga dan mengurangi keterbatasan akses yang selama ini dialami di wilayah selatan. (JK/ADV)

Topik:

Pemkab Blitar DBHCHT