BNPB Percepat Bantuan ke Sumut, Infrastruktur Pulih Bertahap

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 13 Desember 2025 11 jam yang lalu
BNPB Percepat Bantuan ke Sumatera Utara (Foto: BNPB)
BNPB Percepat Bantuan ke Sumatera Utara (Foto: BNPB)

Jakarta, MI - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui data penanganan banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara hingga Jumat (12/12/2025).

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa 343 orang meninggal dunia dan 98 orang masih dinyatakan hilang. Sementara itu, sebanyak 53.523 warga mengungsi di 87 titik pengungsian.

“Kabupaten Tapanuli Tengah menjadi salah satu wilayah dengan titik pengungsian terbanyak, masing-masing 17 titik di Kecamatan Tukka dan 21 titik di Kecamatan Sitahuis,” ujar Aam sapaan Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/12/2025).

Pergerakan pengungsi terus terjadi, dengan Kabupaten Tapanuli Tengah mencatat penurunan sebanyak 4.717 jiwa, sementara Kabupaten Langkat mengalami peningkatan 12.275 jiwa.

Menanggapi meningkatnya kebutuhan, Posko Logistik Silangit hari ini menyalurkan 8.788 kg logistik melalui jalur udara dan darat untuk memperkuat operasi tanggap darurat. Bantuan ini berupa beras, gula, air mineral, makanan siap saji, kebutuhan sandang, serta perangkat komunikasi.

Distribusi logistik menjangkau wilayah Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, hingga Aceh. Dengan tambahan distribusi tersebut, total bantuan yang telah tersalurkan mencapai 7,29 ton, terdiri dari 0,73 ton melalui dua sortie udara dan 6,56 ton melalui lima sortie darat. 

Bantuan yang disalurkan mayoritas berupa bahan pangan seperti mi instan, beras, dan biskuit, yang saat ini difokuskan untuk memenuhi kebutuhan mendesak di Tapanuli Tengah dan Barus.

Distribusi melalui jalur udara tetap menjadi prioritas untuk menjangkau lokasi-lokasi paling terpencil seperti Barus di Tapanuli Tengah, Siantar Naipospos di Tapanuli Utara, dan Rembele di Bener Meriah, Aceh. 

Namun, beberapa pengiriman—termasuk 40 kg gula dan 25 kg beras ke Siantar Naipospos serta 10 unit Starlink ke Rembele terpaksa ditunda karena cuaca buruk. Pengoperasian HELI PK-USO dan HELI BELL-MI-17 TNI AD menjadi andalan dalam misi udara tersebut.

Sementara itu, distribusi jalur darat tetap menyumbang porsi terbesar bantuan. Enam titik utama menerima logistik, dengan Pinangsouri sebagai penerima terbanyak yaitu 2.748 kg, disusul Kodam I Bukit Barisan (1.414 kg) dan Kecamatan Barus (1.294 kg). 

Selain sembako, pengiriman darat juga mencakup kasur lipat, selimut, obat-obatan, satu unit Hytera repeater, dan beberapa unit Starlink. Posko Logistik Silangit terus memantau perkembangan cuaca dan akses jalan agar distribusi yang tertunda dapat segera terselesaikan.

Pemulihan Infrastruktur Pasca Bencana

Upaya pemulihan infrastruktur terus berjalan bersamaan dengan distribusi logistik. Jaringan listrik di Sumatera Utara kini telah pulih 97 persen, dengan Kota Sibolga sudah kembali normal sepenuhnya.

Meski demikian, beberapa wilayah seperti Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Tapanuli Selatan masih membutuhkan percepatan perbaikan.

Sementara itu, pasokan BBM dinyatakan aman, meski sebagian kawasan di Tapanuli Tengah dan Sibolga masih menghadapi kendala ketersediaan gas elpiji dan air bersih.

Adapun rencana relokasi 67 rumah di Desa Sape Tua, Kabupaten Humbang Hasundutan, masih menunggu penyelesaian terkait status lahan. BNPB bersama pemerintah daerah terus berkoordinasi agar tahapan ini dapat dipercepat.

Upaya jangka panjang juga terlihat dari penyusunan dokumen pembangunan Hunian Sementara (Huntara) bagi warga terdampak di Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Langkat.

Di sisi komunikasi, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melaporkan perkembangan yang turut mempercepat pemulihan layanan publik. Sebanyak 743 BTS kini kembali beroperasi di wilayah terdampak. 

Di Sumatera Utara, tingkat pemulihan mencapai 96,67% (9.292 dari 9.612 BTS), sementara Sumatera Barat mencapai 99,20% (3.709 dari 3.739 BTS). Adapun di Aceh, pemulihan masih terhambat pasokan listrik dan baru mencapai 33,01% (1.127 dari 3.414 BTS).

Untuk mengurangi risiko bencana susulan, pemerintah menjalankan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) lebih intensif. Dua pesawat telah menjalankan 25 sortie dengan total 21.200 kg bahan semai hingga Jumat (12/12/2025). 

BNPB kembali mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir, longsor, dan cuaca ekstrem. Warga diminta menjauhi bantaran sungai dan lereng curam serta selalu mengikuti instruksi petugas di lapangan.

Selain itu, masyarakat juga diimbau memastikan sumber informasi yang diterima resmi dan terverifikasi, serta segera melapor ke posko apabila membutuhkan bantuan atau menemukan warga lain yang memerlukan pertolongan.

Topik:

bnpb distribusi-logistik banjir-dan-longsor sumatera-utara pemulihan-bencana