Wamen Christina Dorong Masyarakat NTT Manfaatkan Peluang Kerja Luar Negeri Aman dan Prosedural
Jakarta, MI - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani, menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memperluas informasi mengenai peluang kerja luar negeri dan pentingnya migrasi aman bagi masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya wilayah perbatasan.
Kegiatan berjudul 'Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri dan Migrasi Aman' ini digelar di beberapa kabupaten di NTT sebagai upaya memperbaiki pola migrasi yang selama ini kerap berlangsung secara ilegal dan nonprosedural.
Bahkan selama bertahun-tahun, kata Wamen P2MI, NTT identik dengan tingginya angka keberangkatan pekerja migran nonprosedural. Kebiasaan ini terbentuk karena masyarakat terbiasa pergi ke Malaysia melalui jalur tidak resmi untuk bekerja di sektor-sektor seperti domestik maupun perkebunan sawit.
"Selama ini banyak warga berangkat tanpa prosedur karena faktor kebiasaan dan kurangnya informasi. Melalui sosialisasi ini, kami ingin memberi pemahaman langsung bahwa bekerja ke luar negeri sebenarnya dapat dilakukan secara prosedural, prosesnya jelas, dan tidak rumit," ungkap Christina dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (9/12/2025).
Pemerintah, melalui Kementerian P2MI telah menyediakan layanan resmi, termasuk kehadiran Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT serta memperkuat kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi NTT dan sejumlah pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan akses informasi terkait bekerja di luar negeri semakin dekat dengan masyarakat.
Selama ini, kata dia, banyak peluang yang jarang diketahui masyarakat di NTT utamanya daerah perbatasan karena terbatasnya akses informasi.
Oleh karena itu, Kementerian P2MI mengadakan sosialisasi yang tujuannya membuka wawasan dan mengarahkan warga untuk mengambil kesempatan melalui jalur resmi yang aman dan terlindungi negara.
Wamen Christina juga menjelaskan berbagai peluang kerja yang saat ini terbuka luas dan dapat diakses dengan keterampilan yang terjangkau.
"Contohnya pekerjaan caregiver (pengasuh) lansia. Ini bisa dipelajari dengan keterampilan dasar dan kemampuan bahasa Inggris sederhana. Ada juga spa therapist atau wellness therapist yang semakin banyak dibutuhkan," jelas politisi Partai Golkar ini.
Dalam pelaksanaan kegiatan di NTT, Wamen Christina juga menggandeng Jaringan Relawan untuk Kemanusiaan (J-RUK) Kupang serta Romo Leo Mali dari Komunitas Comunione e Liberazione (CL) Indonesia. Sinergi ini diharapkan memperluas jangkauan edukasi dan menguatkan pendekatan komunitas dalam mendorong migrasi aman.
"Kemitraan dengan jaringan relawan dan tokoh masyarakat sangat penting agar pesan mengenai bekerja di luar negeri aman benar-benar sampai dan dipahami. Mereka adalah pihak yang selama ini dekat dengan warga dan menjadi jembatan efektif dalam penyebaran informasi," tambahnya.
Topik:
pekerja migran NTT peluang kerja luar negeri Christina Aryani BP3MI pemerintah perbatasan NTTBerita Terkait
Menteri Mukhtarudin Lepas 40 Peserta Pelatihan Wellness Therapist di Denpasar, Program Quick Win Prabowo untuk Pekerja Migran Terampil
5 Desember 2025 11:20 WIB
Menteri Mukhtarudin Terima Audiensi MPN Pemuda Melayu Nusantara, Siap Kolaborasi Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo
4 Desember 2025 06:35 WIB
Bandara IMIP Dicurigai Pintu Masuk Pekerja Migran Ilegal hingga Dugaan Ekspor Ilegal Hasil Tambang
30 November 2025 08:15 WIB
Dari Palangka Raya, KP2MI Perkuat Edukasi Migrasi Aman bagi Lulusan Vokasi dan Sarjana
28 November 2025 20:48 WIB