Dihadiri Kak Seto, Menteri Mukhtarudin Buka Gerakan Peduli Anak Pekerja Migran Indonesia 'Tebar Kepedulian Merajut Masa Depan'

Rizal Siregar
Rizal Siregar
Diperbarui 17 Desember 2025 3 jam yang lalu
Menteri Mukhtarudin   bersama tokoh perlindungan anak nasional seperti Seto Mulyadi (Kak Seto). (Dok. KemenP2MI)
Menteri Mukhtarudin bersama tokoh perlindungan anak nasional seperti Seto Mulyadi (Kak Seto). (Dok. KemenP2MI)

Jakarta, MI - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin secara resmi membuka kegiatan Gerakan Peduli Anak Pekerja Migran Indonesia dengan tema, “Satu Cahaya, Ribuan Kisah Anak Pekerja Migran Indonesia: Menebar Kepedulian, Merajut Masa Depan”. 

Acara yang digelar di Kantor KemenP2MI ini berlangsung pada Rabu, 17 Desember 2025, sebagai rangkaian peringatan Hari Migran Internasional yang jatuh pada 18 Desember 2025.

Menteri Mukhtarudin menyampaikan apresiasi mendalam kepada para hadirin, termasuk tokoh perlindungan anak nasional seperti Seto Mulyadi (Kak Seto).

"Saya kira seluruh anak Indonesia mengenal Kak Seto, karena beliau telah mendedikasikan hidupnya untuk memperjuangkan hak-hak anak. Terima kasih Kak Seto atas kehadiran dan konsistensinya memperjuangkan masa depan anak-anak Indonesia,” ujar Menteri Mukhtarudin.

Kegiatan ini juga dihadiri perwakilan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) dari berbagai daerah, organisasi mitra seperti Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), UNICEF, Save the Children, serta Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia. 

Hadir pula pengurus Dharma Wanita Persatuan KemenP2MI, pendamping, orang tua, dan anak-anak pekerja migran Indonesia.

Menteri Mukhtarudin menekankan bahwa pekerja migran Indonesia adalah pejuang keluarga yang rela meninggalkan tanah air demi masa depan anak-anak mereka. 

Mukhtarudin menceritakan kisah salah satu anak pekerja migran, Haidar, yang telah sembilan tahun tidak bertemu ayahnya yang bekerja di Taiwan, sementara ibunya baru saja berangkat ke Hong Kong. 

“Anak-anakku semua, orang tua kalian bekerja demi masa depan kalian. Tugas kalian adalah belajar sungguh-sungguh, menjaga semangat, dan meraih cita-cita setinggi mungkin,” pesan Menteri kepada anak-anak yang hadir.

Menteri juga menegaskan peran negara melalui KemenP2MI dalam melindungi pekerja migran dan keluarganya secara holistik, mulai dari pra-keberangkatan hingga pasca-kembali. 

“Isu pekerja migran pada hakikatnya adalah perjuangan ekonomi keluarga. Kontribusi terhadap ekonomi nasional besar, tetapi yang utama adalah menghidupi keluarga dan membangun masa depan anak-anaknya,” beber Mukhtarudin.

Kegiatan ini mencakup aksi sosial seperti bakti sosial oleh Dharma Wanita Persatuan, program pendampingan keluarga, dan pemberdayaan purna migran, guna memastikan anak-anak pekerja migran terlindungi dan berdaya.

Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan sesi motivasi oleh Kak Seto. Ia mengajak anak-anak untuk bangga menjadi diri sendiri dan mengakui kecerdasan masing-masing, yang tidak terbatas pada bidang akademik saja.

"Cerdas itu bukan hanya soal matematika, fisika, atau biologi. Ada yang cerdas bernyanyi, cerdas menggambar, cerdas berolahraga, dan banyak kecerdasan lainnya,” kata Kak Seto.

Kak Seto berbagi kisah pribadinya sebagai anak yatim, gelandangan, hingga pembantu rumah tangga, untuk menginspirasi anak-anak agar tidak pernah berhenti bermimpi.

Kak Seto memperkenalkan resep “GEMBIRA” untuk menjaga kesehatan dan kebahagiaan: (Gerak, Emosi cerdas, Makan dan minum teratur, Bersyukur, Istirahat, Rukun, serta Aktif belajar dan berdoa).

“Untuk para orang tua dan pendamping, mohon terus dampingi anak-anak dengan penuh kasih sayang. Jangan ada kekerasan atau penelantaran,” pesan Kak Seto, seraya menyatakan kebanggaannya terhadap anak-anak pekerja migran.

Acara ditutup dengan harapan bahwa gerakan ini akan terus menyalakan cahaya kepedulian bagi ribuan kisah anak pekerja migran Indonesia, merajut masa depan yang lebih cerah.

Topik:

pekerja migran Indonesia anak pekerja migran KemenP2MI Mukhtarudin Hari Migran Internasional perlindungan anak Kak Seto