WNA China Serang TNI di Tambang Kalimantan Barat, Ini Kronologinya

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 17 Desember 2025 3 jam yang lalu
WNA asal China Diamankan Setelah Menyerang TNI di Tambang Kalimantan Barat (Foto: Istimewa)
WNA asal China Diamankan Setelah Menyerang TNI di Tambang Kalimantan Barat (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengonfirmasi terjadinya aksi penyerangan yang dilakukan oleh 15 warga negara asing (WNA) asal China terhadap empat personel Batalyon Zipur 6/SD. Insiden itu terjadi saat para prajurit TNI tengah melaksanakan latihan satuan.

Peristiwa berlangsung pada Sabtu (14/12/2025), sekitar pukul 15.40 WIB, di PT Sultan Rafli Mandiri, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. 

Berdasarkan data pada situs resmi Minerbaone milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT Sultan Rafli Mandiri tercatat memiliki izin usaha pertambangan (IUP) operasi produksi komoditas emas wilayah Ketapang.

Kejadian bermula ketika personel TNI melaksanakan latihan satuan di areal milik PT SRM. Mereka menerima laporan dari Satpam PT SRM bahwa terlihat pesawat nirawak (drone) terbang di seputaran areal latihan tersebut.

“Selanjutnya anggota melakukan pengejaran serta mendatangi lokasi orang yang mengoperasikan drone, ternyata drone tersebut dioperasionalkan empat orang WNA asal China,” kata Kapendam XII/Tpr, Kolonel Inf Yusub Dody Sandra dalam keterangan resmi, Selasa (16/12/2025). 

TNI kemudian melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan kepada keempat WNA tersebut. Namun, situasi mendadak memanas setelah 11 WNA lainnya muncul dan melakukan penyerangan terhadap personel TNI menggunakan parang, airsoft gun dan satu alat setrum.

Dalam kondisi yang tidak berimbang, prajurit TNI memilih menahan diri untuk mencegah eskalasi konflik. Mereka kemudian bergerak kembali ke area perusahaan guna mengamankan situasi dan melaporkan kejadian ini kepada pimpinan. 

Hingga kini, TNI masih mendalami motif di balik aksi penyerangan maupun aktivitas penerbangan drone di lokasi tersebut.

Akibat kejadian itu, tercatat kerugian materiil berupa kerusakan berat pada satu unit mobil perusahaan jenis Hilux serta satu unit sepeda motor Vario milik karyawan PT SRM. Meski demikian, tidak terdapat korban maupun kerugian personel di pihak TNI.

Topik:

wna china tni wna-china-serang-tni kalimantan-barat tambang-emas