Isu PT THL Guncang Saham BSI, Komitmen ESG Dipertanyakan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 14 Desember 2025 6 jam yang lalu
Ilustrasi - Bank Syariah Indonesia (BSI) (Foto: Dok MI)
Ilustrasi - Bank Syariah Indonesia (BSI) (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI — Saham PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk (BRIS) melemah signifikan pada penutupan perdagangan Jumat (12/12/2025). Harga saham turun dari level 2.330 per lembar menjadi 2.160, seiring berkembangnya sentimen pasar terkait dugaan penyaluran kredit kepada PT Hutani Lestari (THL).

Pengamat Ekonomi Syariah dari Universitas Islam Indonesia, Akhyar Adnan, menilai pergerakan harga saham tersebut lebih dipengaruhi oleh faktor sentimen ketimbang perubahan fundamental perusahaan.

“Naik-turunnya harga saham emiten tidak hanya ditentukan oleh fundamental, tetapi juga oleh sentimen pasar. Saya menduga pelemahan BRIS kali ini lebih karena isu yang beredar,” ujar Akhyar, Minggu (14/12/2025).

Ia menambahkan, apabila tudingan penyaluran kredit tersebut terbukti, maka regulator memiliki ruang untuk menjatuhkan sanksi. Menurutnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI/IDX) dapat mengambil langkah tegas apabila pergerakan harga saham dinilai ekstrem atau melampaui batas kewajaran. “Dalam kondisi tertentu, pihak bursa bahkan dapat melakukan penghentian sementara perdagangan (suspend),” jelasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan BSI, Wisnu Sunandar, menegaskan bahwa tidak terdapat penyaluran pembiayaan kepada PT THL. Ia menyatakan nama perusahaan tersebut tidak tercatat sebagai nasabah pembiayaan BSI.

“Adapun pencatatan sebagai transaksi pihak berelasi berkaitan dengan penerapan qanun keuangan syariah di Aceh, di mana BSI melayani transaksi perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut,” kata Wisnu, Senin (8/12/2025).

Wisnu menegaskan BSI beroperasi sesuai ketentuan perbankan, menjunjung tinggi prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan prinsip syariah. Selain itu, BSI juga berkomitmen pada penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) dalam seluruh aktivitas bisnis dan operasional bank.

Di sisi lain, peneliti Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Yeta Purnama, menyebut terdapat indikasi relasi bisnis antara BSI dan PT THL. Temuan tersebut merujuk pada laporan tahunan BSI tahun 2024, khususnya pada halaman 262.

“Dalam Annual Report BSI 2024, PT THL tercantum sebagai entitas yang memiliki relasi dengan BSI. Relasi ini diperkirakan terkait pembiayaan operasional Hutan Tanaman Industri (HTI),” ujarnya, Senin (5/12/2025).

Yeta menambahkan, PT THL diketahui menguasai konsesi lahan yang luas dan diduga mengalami penurunan tutupan hutan pegunungan, yang berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem. Berdasarkan temuan tersebut, ia menilai keterkaitan BSI dengan PT THL dapat memunculkan persepsi bahwa bank mendukung aktivitas bisnis yang berisiko terhadap lingkungan.

“Jika benar demikian, hal ini perlu dikaji lebih lanjut karena belum sepenuhnya sejalan dengan prinsip keuangan hijau yang kini menjadi standar global,” pungkasnya.

Topik:

Saham BSI anjlok Kredit PT THL BRIS OJK suspend saham Isu ESG BSI Bank Syariah Indonesia Saham BRIS hari ini Isu pembiayaan THL OJK dan Bursa Efek Indonesia Sentimen pasar saham